Selasa, 11 April 2017



Daun Tunggal (Folium Simplex)
Single Leaf (Folium Simplex)
 
 
 
Fitri Anisa Fadilla



Abstrak
Daun tunggal adalah daun yang setiap tangkai daun hanya mendukung satu helaian daun saja. Bagian dari batang tempat duduk nya daun yang di sebut nodus, dan sudut atas antara daun dan batang di sebut ketiak daun. Daun tunggal mempunyai bagian-bagian daun yang berbeda antara golongan tumbuhan satu dengan yang lain. daun tunggal  mempunyai karakteristik yaitu didalam daun terdapat bagian penting yang terdapat pada batang daun selalu mempunyai bentuk tipis ,melebar dan berwarna hijau karena mengandung klorofil yang melalui proses fotosintesis dan daunpun mempunyai umur yang terbatas. Praktikum daun tunggal di laksanakan pada hari kamis tanggal 9 Maret 2017 Bertempat di Laboratorium prodi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala. Metode yang digunakan adalah pengamatan secara langsung dengan menggunakan mata atau tidak menggunakan alat bantu mikroskop dimana Tebu (Saccharum officinarum), kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis. L), keladi (Colocasia esculenta Schutt), jarak (Ricinus comunis), menira (Phyllantus urinaria), cermai (Phyllantus acidus) sebagai objek yang akan di amati pada praktikum kali ini. Hasil praktikum kali ini adalah para mahasiswa dapat menjelaskan bagian-bagian daun, bangun daun, tulang daun, pangkal daun, tulang daun, toreh, tepi daun dan daging daun serta alat-alat tambahan lainnya.
Kata kunci: Daun tunggal, morfologi daun, daun lengkap, daun tidak lengkap.

Abstract
               Single leaf is a leaf petiole that each support only one leaf blade only. Part of the seat stem leaves are called nodes, and the upper corner between the leaves and stems called axillary panicles. Single leaf leaves have parts that differ between groups of plants with one another. single leaf has a characteristic that is contained in the leaves important parts contained in the leaf stems always has the form of thin, wide and green because they contain chlorophyll through the process of photosynthesis and daunpun have a limited lifespan. Practicum single leaf carried on Thursday, March 9, 2017 Located at the Laboratory of Biology Education department of the Faculty of Education University of Syiah Kuala. The method used is direct observation by using eye or do not use tools microscope where Sugarcane (Saccharum officinarum), hibiscus (Hibiscus rosa-sinensis, L), taro (Colocasia esculenta Schutt), distance (Ricinus comunis), menira (Phyllantus urinaria), cermai (Phyllantus acidus) as an object to be observed at this time practice. Results practicum students are able to explain the parts of leaves, wake up leaves, bone leaves, the leaf base, leaf bones, nock, leaf edges and leaf meat as well as other additional tools.
Keywords: single leaves, leaf morphology, full leaf, the leaf is not complet.


               


Pendahuluan
Daun (Folium) merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batang saja dan tidak pernah terdapat pada bagian lain pada tubuh tumbuhan, daun biasanya tipis melebar, kaya akan suatu zat warna hijau yang dinamakan klorofil, oleh karena itu daun biasanya berwarna hijau dan menyebabkan tumbuhan atau daerah-daerah yang ditempati tumbuh-tumbuhan nampak hijau pula. Bagian tubuh tumbuhan ini mempunyai umur yang terbatas, akhirnya dia akan runtuh dan meninggalkan bekas pada batang. Pada waktu akan runtuh warna daun berubah menjadi kekuning-kuningan dan akhirnya menjadi perang. Jadi daun yang telah tua, akan mati dan runtuh dari batang. Daun yang suadah jatuh pasti akan diganti dengan yang baru dan biasanya jumlah daun baru yang terbentuk akan melebihi jumlah daun yang telah gugur tadi. Bentuk daun tipis melebar, warna hijau, dan duduknya pada batang yang meghadap ke atas itu memang sudah selaras dengan fungsi daun bagi tumbuh-tumbuhan yaitu sebagai alat pengambilan zat-zat makanan (Resorbsi), sebagai tempat pengolahan bahan atau zat-zat makanan (Asimilasi), dan sebagai alat pernafasan bagi tumbuhan (Respirasi). (Gembong, 2013, pp7-8)
Bentuk Daun (Morfologi) sangat beragam, namun biasanya berupa helaian, bisa tipis atau tebal. Gambaran dua dimensi daun digunakan sebagai pembeda bagi bentuk-bentuk daun. Bentuk dasar daun membulat, dengan variasi cuping menjari atau menjadi elips dan memanjang. Bentuk ekstrimnya bisa meruncing panjang. Daun juga bisa bermodifikasi menjadi duri (misalnya pada kaktus). Tangkai daun merupakan bagian daun yang mendukung helaiannya dan bertugas untuk menempatkan helaian daun tadi pada posisi sedemikian rupa hingga dapat memperoleh cahaya matahari sebanyak-banyaknya. Bentuk dan ukuran tangkai daun amat berbeda-beda menurut jenis tumbuhannya, bahkan pada satu tumbuhan ukuran dan bentuknya dapat berbeda. Umumnya tangkai daun berbentuk silinder dengan sisi agak tegak pipih dan menebal pada pangkalnya, Walaupun tangkai daun biasanya nemebal pada pangkalnya, ada pula tangkai daun yang menebal pada pangkal dan ujungnya
Daun dapat dibedakan menjadi daun tunggal dan daun majemuk. Daun tunggal adalah daun yang helaiannya hanya terdiri dari satu helai tanpa adanya persendian di bagian dasar helaian tersebut, sedangkan daun majemuk adalah daun dimana helaiannya disusun oleh sejumlah bagian-bagian terpisah yang berbentuk seperti daun dan disebut anak daun (Leaflet). Pada bagian basal helaian anak daun atau bagian basal petolulus biasanya ditemukan adanya pulvinulus (persendian daun). Adanya pulvinulus pada anak daun ini menyebabkan anak daun dapat gugur sendiri-sendiri (tidak bersamaan). Oleh karena setiap anak daun dari daun majemuk memiliki karakteristik yang sama dengan daun tunggal, kadang-kadang sulit dibedakan antara daun tunggal dengan anak daari daun majemuk, khususnya bila anak daun tersebut berukuran besar.
Daun yang dimiliki oleh tumbuhan merupakan salah satu biometric dari tumbuhan. Hal ini disebabkan karena daun pada tiap jenis tumbuhan memiliki bentuk dan ruas daun yang berbeda yang dapat digunakan sebagai fitur yang didapatkan melalui serangkaian proses pengolahan citra untuk dilakukan klasifikasi citra daun. Fitur ruas daun (tulang daun) belum sepenuhnya dieksploitasi sebagai ukuran kemiripan daun. Pertama ada yang disebut dengan bangun daun (Circumscriptio) yaitu merupakan bentuk helaian daun secara keseluruhan, untuk melihat bangun daun hanya perlu dilihat satu helai daun (Lamina) tersebut adalah daun majemuk untuk melihat bangun daunnya dapat diamati pada satu helaian anak daun saja.
Daun lengkap adalah daun yang memiliki 3 struktur penting yaitu pelepah daun, tangkai daun dan helaian daun. Tidak semua tumbuhan memiliki daun yang lengkap helaian berfungsi sebagai tempat terjadinya proses fotosintesis, respirasi ataupun transpirasi. Besar kecilnya helaian daun tergantung bagaimana adaptasi tumbuhan terhadap lingkungannya yang berhubungan dengan proses transpirasi, agar tumbuhan tidak kehilangan air. Selaian organ utama yaitu pelepah, tangkai dan helaian ada juga organ tambahan yaitu sebagai organ pelengkap yaitu seperti daun penumpu (Stipula), selaput bumbung (Ocrea) dan lidah-lidah (Ligula). Daun penumpu biasanya terletak di kiri dan kanan tangkai dau atau di ketiak daun yang berfungsi untuk melindungi daun yang masih muda, kemudian selaput bumbung berbentuk selaput tipis yang menyelubungi pangkal suatu ruas batang yang berfungsi sebagai daun penumpu kedua, setelah itu ada lidah-lidah daun yaitu berupa selaput kecil yang biasanya terdapat pada batas antara upih dan helaian daun, upih berfungsi sebagai mencegah mengalirnya air hujan ke dalam ketiak antara batang dan upih daun sehingga kemungkinan pembusukan dapat dihindarkan. (Rosanti, 2013, pp18-22)

Metode dan Cara kerja
Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari kamis tanggal 9 Maret 2017 pukul 15:50 hingga selesai. Bertempat di Laboratorium prodi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala.

Alat/bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada proses praktikum kali ini adalah tumbuhan.

Prosedur
Hal yang dilakukan adalah dengan mengambil objek-objek yang akan diamati terlebih dahulu seperti Tebu (Saccharum officinarum), kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis. L), keladi (Colocasia esculenta Schutt), jarak (Ricinus comunis), menira (Phyllantus urinaria), cermai (Phyllantus acidus) kemudian tuliskan apa nama preparatnya dan nama familinya dan juga sebutkan apakah dia daun lengkap atau tidak lengkap di lihat dari upih daun (Vagina), lidah-lidah (Ligula), tangkai daun (Petiolis), helaian daun (Lamina) jika tumbuhan itu tidak memiliki satu atau dua dari ciri-ciri ini maka daun tersebut dikatakan daun tidak lengkap. Setelah itu amati juga bangun daun (Circumscriptio) ada yang bagian terlebar di tengah-tengah helaian daun yaitu apakah bulat (Orbicularis), perisai (Peltatus), Jorong (Ovalis), bulat memanjang (Oblongus) atau lancet (Lanceolatus) kemudian lihat lagi bagian terlebar di bawah tengah-tengah helaian daun pangkal daun tidak ada toreh yaitu apakah bulat telur (Ovatus), segi tiga (Triangularis), delta (Deltoideus) atau belah ketupat (Rhomboideus) dan juga lihat bagian terlebar di bawah tengah-tengah helaian daun pangkal daun bertoreh yaitu apakah jantung (Cordatus), bangun panah (Sagitatus), bangun tombak (Hastatus) atau bertelinga (Auriculatus) lihat pula bagian terlebar di atas tengah-tengah helaian daun yaitu apakah bulat telur terbalik (Obovatus), segitiga terbalik (Cuneatus), jantung terbalik (Obcardatus) atau bangun sudip (Spatulatus) kemudian lihat bagian yang pangkal dan ujung helaian daun hampir sama yaitu apakah bangun pita (Ligulatus), bangun pedang (Ensiformis), bangun paku (Subulatus) atau bangun jarum (Acerosus). Selanjutnya amati bagian ujung daun (Apex) apakah runcing (Acutus), tumpul (Obtutus), meruncing (Acuminatus), membulat (Rotundatus), rompang (Truncatus), terbelah (Retatus) atau berduri (Mucronatus) setelah amati bangun daun dan ujung daun amati pula pangkal daun (Basis) bentuk-bentuknya sama seperti ujung daun akan tetapi pangkal daun memiliki berlekuk (Emarginatus), bertelinga (Auriculatus) dan bentuk baji (Cuneatus). Kemudian ada susunan tulang daun daun (Nervatio atau Venaatio) apakah bertulang

menyirip (Penninervis), menjari (Palminervis), melengkung (Ceurvinervis) atau sejajar (Rectinervis), setelah itu kita juga harus melihat tepi daun (Margo) yaitu apakah rata (Interger), Bertoreh (Divisus), bergerigi (Serratus), bergigi (Dentatus), Berombak (Repandus), berlekuk menyirip (Pinnatilobus), bercangap menyirip (Pinnatifidus), berlekuk menjari (Palmatilobus), bercangap menjari (Palmatifidus), berbagi menjari (Palmatipartitus), berlekuk (Lubatus), bercangap (Fissus) atau berbagi (Partitus) kemudian lihat lagi bagian daging buah (Intervenium) yaitu apakah tipis seperti selaput (Membranaceus), seperti kertas (Papyraceus), tipis lunak (Herbaceus), perkamen (Perkamenteus), kulit/bertulang (Coriaceus) atau berdaging (Carnosus), selanjutnya lihat pula warna daun tersebut setelah itu lihat bagaimana permukaan helaian daun yaitu apakah licin (Laevis), mengkilap (Nitidus), suram (Opacus), berlilin (Pruinosus), gundul (Glaber), Kasap (Scaber), berkerut (Rugosus), berbulu (Pilosus), berbingkul-bingkul (Bullatus), berbulu kasar (Hispidus), atau bersisik (Lepidus).

Teknik Pengambilan Data
Metode yang digunakan kali ini adalah pengamatan secara langsung dengan menggunakan mata telanjang atau tidak menggunakan mikroskop untuk melihat bagian-bagian tumbuhan tersebut golongan tumbuhan tersebut adalah Tebu (Saccharum officinarum), kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis. L), keladi (Colocasia esculenta Schutt), jarak (Ricinus comunis), menira (Phyllantus urinaria), cermai (Phyllantus acidus) yang sebagai objek yang akan di amati.

Hasil Dan Pembahasan
        Tebu (Saccharum officinarum) adalah tanaman yang ditanam untuk bahan baku gula dan vetsin. Tanaman ini hanya dapat tumbuh di daerah beriklim tropis. Tanaman ini termasuk jenis rumput-rumputan. Umur tanaman sejak ditanam sampai bisa dipanen mencapai kurang lebih 1 tahun. Di Indonesia tebu banyak dibudidayakan di pulau Jawa dan Sumatra. Tebu memiliki tubuh yang tinggi kurus, tidak bercabang dan tumbuh tegak. Tinggi batangnya dapat mencapai 3-5 m atau lebih. Kulit batang keras berwarna hijau, kuning, ungu, merah tua atau kombinasinnya. Pada batangnya terdapat lapisan lilin yang berwarna putih keabu-abuan dan umumnya terdapat pada tanaman tebu yang masih muda.
Berikut klasifikasinya
Kingdom          : Plantae
Subkingdom                :Trachebionta
Super divisi      :Spermatophyta
Divisi               :Magniliophyta
Kelas               :Liliopsida
Sub kelas         : Commelinidae
Ordo                : Poales
Famili              : Poaceae
Genus              : Saccharum
Spesies             : Saccharum officinarum L
Pada praktikum yang kami dapatkan pada daun tebu (Saccharum officinarum) adalah tergolong daun tidak lengkap sebab kenapa, di kerenakan pada daun tebu hanya memiliki upih/pelepah daun yaitu adalah alat untuk mencegah mengalirnya air hujan ke dalam ketiak antara batang dan upih daun sehingga kemungkinan pembusukan dapat dihindarkan sedangkan dan juga memiliki tangkai daun dan helaian daun sedangkan lidah-lidah daun tidak dia miliki, bangun daunya termasuk bangun pita (Ligulatus), ujung daun tebu ini berbentuk meruncing (Acuminatus) sedangkan pangkal daunya yaitu merbentuk membulat (Rotundatus) , kemudian ada lagi pertulangan daunya yaitu berbentuk sejajar (Rectinervis), selanjutnya bentuk tepi daun tebu ini adalah berbentuk lurus (Interger), daging buahnya seperti perkamen (Perkamenteus) dan yang terakhir bentuk permukaannya yaitu berbulu kasar (Hispidus).

Berikut gambar daun tebu

Gambar 1. Tanaman Tebu
(Saccharum officinarum)

Selanjutnya kami juga mengamati daun kembang Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis),  yang termasuk kedalam famili Malvaceae yang berasal dari dari Asia Timur dan banyak di gunakan sebagai tanaman hias didaerah tropis dan subtropis. bunga sepatu ini memiliki bunga yang besarm dengan warna merah dan tidak memiliki bau. Bunga ini termasuk  kulitivar dan hibrida yang berupa bunga tunggal maupun bunga ganda yang memiliki warna kekuningan, merah tua dan merah jambu.
Klasifikasi bunga sepatu ini adalah:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus rosa-sinensis L
            Secara umum yang didapatkan pada penelitian daun kembang sepatu ini adalah Secara umum, bunga sepatu ini merupakan tanaman perdu, tahunan yang tumbuh dengan tegak dengan ketinggian mencapai 3 meter bahkan lebih. Batang pada bunga sepatu ini bulat, berkayu, keras dengan diameter 9 cm. Batang ini memiliki unggu dan batang tua memiliki warna putih kotor. Daun bunga sepatu tunggal, bagian tepi tidak merata, pangkal ujung runcing, memiliki warna hijau muda, dan hijau tua. kembang sepatu ini termasuk kedalam jenis tumbuhan berdaun tidak lengkap sebab kenpa, dikarenakan pada tumbuhan ini tidak memiliki pelepah dan lidah-lidah, lidah-lidah yaitu berupa selaput kecil yang biasanya terdapat pada batas antara upih dan helaian daun dia sebagai pembatas. Pada daun kembang sepatu ini setelah kami teliti bangun daun tumbuhan ini yaitu berbentuk menjorong (Ovalis), kemudian ujung daunya berbentuk meruncing (Acuminatus), setelah itu bentuk pangkal daunya yaitu runcing (Acutus), bentuk pertulangan daunya yaitu menyirip (Penninervis), tepi daunya bergerigi (Serratus) dan kemudian kami juga melihat daging buah kembang sepatu ini berbentuk seperti kertas (Chartaceus) dan yang terakhir permukaan daunnya licin (Laevis). Berikut gambar kembang sepatu.
                                                                         


Gambar 2. Tanaman kembang sepatu
(Hibiscus rosa-sinensis)
           
Kemudian pada tanaman jarak (Ricinus comunis) merupakan tumbuhan semak berkayu yang banyak ditemukan di daerah tropik. Tumbuhan ini dikenal sangat tahan kekeringan dan mudah diperbanyak dengan stek. Walaupun telah lama dikenal sebagai bahan pengobatan dan racun, saat ini ia makin mendapat perhatian sebagai sumber bahan bakar hayati untuk mesin diesel karena kandungan minyak bijinya, yang bijinya menghasilkan minyak campuran untuk pelumas.
Klasifikasinya adalah sebagai berikut:
Kingdom:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
J. curcas
Secara umum yang didapatkan pada penelitian daun jarak ini adalah tanaman ini adalah termasuk dalam daun tidak lengkap sebab kenpa, dikarenakan tumbuhan ini tidak memiliki pelepah dan ligula daun yang di miliki hanyalah tangai daun dan helaian daun berfungsi sebagai pembatas antara upih daun dan helaian daun, setelah kami teliti juga tanaman jarak memiliki bangun daun berbentuk bulat (Orbicularis), ujung daunnya berbentuk meruncing (Acuminatus), kemudian kami juga melihat pangkal daunnya berbentuk berlekuk (Emarginatus) sedangkan pertulangan daun tumbuhan ini adalah menjari (Palminervis), tepi daunya yaitu berbentuk bergerigi (Serratus) kemudian daging daunnya berbentuk seperti kertas (Papyraceus/Chartaceus) dan yang terakhir permukaan daunnya gundul (Glaber). Berikut gambar daun tanaman jarak (Ricinus comunis).
                                                          


Gambar 3. Tanaman jarak
(Ricinus comunis).

            Kemudian juga didapatkan hasil penelitian pada tanaman keladi (Colocasia esculenta Schutt). Keladi adalah salah satu tumbuhan yang berjenis terna, yaitu daunnya yang lebar dan berumbi. Keladi banyak yang hidup di alam liar dan ada juga dijadikan tanaman hias yang populer dengan daunnya yang unik. Tumbuhan dari genus Caladium (suku talas-talasan, Araceae) Dalam bahasa sehari-hari keladi kerap juga di pakai untuk menyebut tanaman lain yang masih sekarabat namuntidak termasuk Caladium seperti talas (Colocasia). Keladi sejati jarang membentuk umbi yang besar. Asal tumbuhan keladi dari Brazil dan sekarang sudah menyebar ke seluruh dunia.

Klasifikasi tanaman keladi
Kingdom          : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Liliopsida
Ordo                : Alismatelas
Famili              : Araceae
Genus              : Colocasia
Spesies                         : Colocasia esculenta L.
Secara umum yang didapatkan pada pada penelitian daun keladi ini adalah salah satu jenis tanaman yang termasuk monokotil atau biji berkeping dua dengan sistem perakaran serabut pendek dan tumbuh dengan liar. Tanaman talas ini tergolong dalam marga alismateles dengan anggota keluarga Araceae, daun tanaman ini adalah daun sempurna atau lengkap, dengan bentuk melebar mencapai 50-60 cm bahkan lebih, dengan warna hijau muda hingga hijau tua. Daun keladi merupakan daun tunggal dengan tangkai panjang berwarna keunguan atau kecoklatan dan pangkal daun berbentuk berlekuk (Emarginatus), ujung daun berbentuk runcing (Acutus), pertulangan daun yang berbentuk menjari (Palminervis) yang berwarna keputihan kotor, tepi daunya berombak (Repandus), daging daun berbentuk seperti kertas (Papyraceus/Chartaceus) dan yang terakhir bentuk permukaan daunya yaitu berlilin (Pruinosus).

Berikut gambar daun keladi.

Gambar 4. Tumbuhan keladi
(Colocasia esculenta Schutt)
            Kemudian juga didapatkan hasil pada tanaman cermai (Phyllantus acidus) yaitu tumbuhan berbentuk pohon, berumur panjang (Perenial), berakar tunggang batang aerial, berkayu, silindris, tegak, warna coklat kotor.
Klasifikasinya adalah :
Kingdom          : Plantae
Divisi               :Magnoliophyta
Kelas               :Magnoliopsida
Ordo                : Euphorbiales
Famili              : Euphorbiaceae
Genus              : Phyllanthus
Spesies             : Phyllantus acidus (L.)Skeells
Yang didapatkan adalah daun tunggal bertangkai pendek, tersusun berseling, warna hijau muda, bentuk bulat telur, panjang 2-7 cm, lebar 1.5-2 cm tumbuhan ini termasuk tumbuhan tidak lengkap karena tidak memiliki lidah-lidah yang dimiliki hanyalah tangkai daun, pelepah daun, helaian daun. Bangun daun tumbuhan ini adalah berbentuk bulat telur (Orbicularis), ujung daunnya berbentuk runcing (Acutus), pangkal daunnya berbentuk membulat (Rotundatus), pertulangan daunnya berbentuk menyirip (Penninervis), tepi daunnya rata (Interger), daging daun berbentuk seperti kertas (Papyraceus) dan permukaannya berbentuk licin (Laevis). Berikut gambar tanaman cermai (Phyllantus acidus).
                                                    


Gambar 5. Tanaman cermai
(Phyllantus acidus).
            Kemudian juga didapatkan hasil pada tanaman meniran (Phyllantus urinaria) yaitu tanaman semusim, tumbuh tegak, bercabang-cabang dan tingginya antara 30-50 cm batangnya berbentuk bulat berbantang basah.
Klasifikasinya adalah :
Kingdom          : Plantae
Divisi               :Magnoliophyta
Kelas               :Magnoliopsida
Ordo                : Euphorbiales
Famili              : Euphorbiaceae
Genus              : Phyllanthus
Spesies             : Phyllantus niruri L.
            Yang didapatkan adalah tanaman ini memiliki daun yang tidak lengkap karena tumbuhan ini hanya memiliki tangai daun dan helaian daun sedangkan upih daun dan lidah-lidah daun tidak dimilikinya. Bangun tumbuhan ini adalah bulat telur (Orbicularis), ujung daunnya berbentuk membulat (Rotundatus), pangkal daunnya berbentuk membulat (Rotundatus), pertulangan daunnya berbentuk menyirip (Penninervis), tepi daunnya rata (Interger), daging daunya berbentuk tipis lunak (Herbaceus) dan yang terakhir permukaan daun berbentuk licin (Laevis). Berikut gambar tanaman meniran (Phyllantus urinaria)
                                                               
 
Gambar6. Tanaman meniran
(Phyllantus urinaria)

Kesimpulan
Daun (Folium) merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batang saja dan tidak pernah terdapat pada bagian lain pada tubuh tumbuhan, daun biasanya tipis melebar, kaya akan suatu zat warna hijau yang dinamakan klorofil, oleh karena itu daun biasanya berwarna hijau dan menyebabkan tumbuhan atau daerah-daerah yang ditempati tumbuh-tumbuhan nampak hijau pula, Daun dapat dibedakan menjadi daun tunggal dan daun majemuk. Daun tunggal adalah daun yang helaiannya hanya terdiri dari satu helai tanpa adanya persendian di bagian dasar helaian tersebut, sedangkan daun majemuk adalah daun dimana helaiannya disusun oleh sejumlah bagian-bagian terpisah yang berbentuk seperti daun dan disebut anak daun (Leaflet). Daun lengkap adalah daun yang memiliki 3 struktur penting yaitu pelepah daun, tangkai daun dan helaian daun. Tidak semua tumbuhan memiliki daun yang lengkap helaian berfungsi sebagai tempat terjadinya proses fotosintesis, respirasi ataupun transpirasi, ada juga organ tambahan yaitu sebagai organ pelengkap yaitu seperti daun penumpu (Stipula), selaput bumbung (Ocrea) dan lidah-lidah (Ligula). Daun penumpu biasanya terletak di kiri dan kanan tangkai dau atau di ketiak daun yang berfungsi untuk melindungi daun yang masih muda, kemudian selaput bumbung berbentuk selaput tipis yang menyelubungi pangkal suatu ruas batang yang berfungsi sebagai daun penumpu kedua, setelah itu ada lidah-lidah daun yaitu berupa selaput kecil yang biasanya terdapat pada batas antara upih dan helaian daun, upih berfungsi sebagai mencegah mengalirnya air hujan ke dalam ketiak antara batang dan upih daun sehingga kemungkinan pembusukan dapat dihindarkan.
Saran
Dari hasil penelitian di atas di sarankan agar kedepanya dalam melakukan penelitian lebih pandai dan teliti lagi daun yang akan diamati agar mendapatkan hasil yang lebih maksimal dari sebelumnya dan juga mendapatkan hasil yang memuaskan hati kita dan menambah wawasan bagaimana itu memilih daun yang baik.


 
 
Daftar Pustaka

Tjitrosoepomo Gembong. (2013). Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Rosanti Dewi. (2013). Morfologi Tumbuhan. Jakarta: Penerbit Erlangga



Tidak ada komentar:

Posting Komentar